Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menerangkan beberapa pemahaman yang menyimpang tentang makna la ilaha illallah ini saat memberi syarah (penjelasan) terhadap kitab Tafsir Kalimat at-Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Berikut ini tafsir (pemahaman) kalimat tauhid la ilaha illallah yang menyimpang.
Pengertian tauhid. Tauhid berasal dari bahasa Arab dan diambil dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhidan yang berarti menjadikan sesuatu satu saja. Jadi, tauhid bermakna menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatul Ushul, 39). Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan
Tauhid berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti "keesaan" atau "menyatukan". Dalam konteks agama Islam, tauhid merujuk pada keyakinan utama tentang keesaan Allah yang menjadi landasan dari seluruh ajaran Islam. Tauhid mencakup tiga aspek penting, yaitu keesaan Allah dalam rububiyah, uluhiyah, dan asma' wa sifat-Nya.
al-Ikhlaas (112) tentang tauhid rububiyyah dan tauhid uluhiyyah. 5. Peserta didik dapat melafalkan QS. al-Falaaq (113) dan Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Contoh Instrumen. 1. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah:163, Muhammad 19 ). Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. QRk18N0.